Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Kampus

Di indonesia kita tercinta ini masih banyak sekali mahasiswa yang tidak tahu mengenai pancasila apa lagi tentang arti simbol-simbol yang berada di dada garuda. Apa lagi tentang nilai pancasila yang selalu menjadi pedoman bangsa Indonesia yang menjadi idelogi banga, yang menjadikan bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa yang lain. Ketika mahasiswa masuk ke perguruan tinggi biasanya terbayangakan bahwa mereka di perguruan tinggi hanya belajar pelajaran yang menjadi konsentrasinya melulu. Hal-hal itulah yang membuat mahasiswa suka menghiraukan ilmu-ilmu kepancasilaan yang sudah mereka dapat dari mulai Sekolah Dasar hingga Menengah . Jadi ilmu-ilmu yang mereka dapat selama itu seakan tidak mereka bawa sampai perguruan tinggi, sehingga mahasiswa selalu mengabaikan pendidikan pancasila yang sebenarnya sangat berarti karena pancasila itu juga dapat mengetahui karakter mahasiswa bila mereka mengerti tetang pancasila itu sendiri. Norma yang ada pada pancasila bila tidak perkenalkan kepada mahasiswa sejak awal masuk, akan berakibat hilangnya semua tentang norma-norma yang berlaku di indoneisa, begitu juga nilai-nilai yang terkadung dalam pancasila itu sendiri yang sangat berguna untuk kehidupan mahasiwa itu sendiri.

Tentang Sejarah

Apa jadinya negara ini jika mahasiwa sudah tidak memiliki pegangan nilai-nilai untuk berperilaku seperti PANCASILA?. Mungkin gambaran mahasiswa Indonesia sekarang yang penuh dengan kekerasan dan masalah merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut. Pancasila dan nilai-nilai luhurnya tidak lagi sakti dan cenderung tidak diamalkan bahkan dilupakan setelah Orde Baru. Buktinya apa? Penghapusan 36 butir pengamalan Pancasila seperti yang tertuang dalam P4 (Pedoman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila) pada TAP MPR No. II/MPR/1978. Menurut TAP MPR No. II/MPR/1978, Pancasila disebut EKAPRASETIA PANCAKARSA. Ekaprasetia Pancakarsa berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “TEKAD TUNGGAL UNTUK MELAKSANAKAN LIMA KEHENDAK”. TAP MPR No. II/MPR/1978 tersebut sudah tidak berlaku lagi setelah dikeluarkannya TAP MPR No. XVIII/MPR/1998. Dalam ketetapan MPR ini terdapat 45 butir pengamalan Pancasila. Dalam hal lainnya, orang tua kita dahulu saat masih duduk di bangku sekolah dasar atau menengah, orang tua kita masih dapat mengucapkan dengan lengkap 5 sila PANCASILA dengan benar, bahkan ada pula yang hafal 36 butir P4. Sekarang Jika mereka disuruh untuk menyebutkannya, Apakah mereka bisa menyebutkan seperti dahulu? Ya, memang kesaktian Pancasila tidak dilihat dari hafal atau tidaknya kita dengan menyebut 5 sila tersebut dengan benar, namun bukankah untuk mengamalkan sesuatu hal, kita perlu mengenal dan menghafalkannya terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan pedoman dalam bertingkah laku. Dengan demikian mahasiswa tidak bisa melafalkan pancasiala dengan lancar karena sudah hilang semua pengertian tentang pancasila. Oleh sebab itu harus ada pembelajaran yang lebih mendalam untuk menggali nilai-nilai pancasila yang ada di dalam diri mahasiswa itu sendiri

Tentang Hukum

Dilihat dari hukum yang berlaku adalah Ketetepan No.II/MPR/1978 bahwa pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu dihayati dan diamalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan terwujudnya tujuan nasional serta cita-cita bangsa tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Demikianlah maka dalam pelaksanaan perkuliahan pancasila berlangsung dengan ketentuan-ketentuan peraturaan perundangan-undangan yang ada peratuaran dengan amanat dalam pembukana UUD 1945.

Tentang sosiologis

Saat  ini yang kita butuhkan adalah sumber daya manusia yang sanggup, mau dan mampu membawa negeri ini menuju kegemilangannya, menuju puncak kejayaannya, tentunya, dalam berbagai hal, seperti pendidikan dan kebudayaan daerahnya. Pendidikan, adalah komponen yang paling penting dalam tatanan suatu bentuk pemerintahan yang ada. Karena dari pendidikanlah, kita bisa tahu, apakah negeri ini, telah benar-benar sukses atau tidak dalam pelaksanaan tujuan pembangunan negeri kita ini, mencerdaskan kehidupan bangsa. Build the diamond country, membangun negeri Intan. Tidak bisa dilakukan dengan mudah, dan tidak bisa dilakukan secara instant. Kita membutuhkan banyak sekali tenaga, pikiran dan proses yang memakan waktu yang cukup lama. Kita membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan untuk mencapai semua itu, kita mesti dan harus terlebih dahulu memajukan sistem dan pelaksanaan pendidikan yang kita punyai menjadi lebih baik dan lebih bersih lagi, tanpa ada tindakan-tindakan yang tidak kita harapkan terjadi pada proses pelaksanaan dari sistem-sistem pendidikan kita. Pelaksanaan pendidikan akan berjalan lebih baik lagi, apabila semua pihak yang ada di negara ini, mulai para guru, dan seluruh siswa/murid, dosen, dan mahasiswanya ataupun santri sekalipun sama-sama ikut serta menyukseskan rencana-rencana pembangunan negeri ini, mulai dari pemerintahan kita dalam dunia pendidikan. Semua itu akan terjadi, sekali lagi, asalkan seluruh komponen masyarakat yang ada di negera ini, secara sungguh-sungguh berjuang untuk mempromosikan nilai-nilai positif yang dapat kita ambil dari pendidikan itu sendiri. Saya yakin, tidak ada seorang pun yang ingin dan bertahan tinggal di negara ini, hidup, tanpa adanya pendidikan yang notabenya bisa lebih memberikan mereka jaminan. Maka dari itu, marilah kita kembali mengukuhkan dan meneguhkan tekad dan motivasi kita, demi kemajuan negera ini untuk ke depannya. do a good job and match with our needs atau melakukan pekerjaan dengan baik, dan sesuai dengan kebutuhan kita. Sekarang, kita, membutuhkan banyak sekali orang yang mau melakukan pembangunan ini dengan cermat, dan teliti. Kita membutuhkan orang yang benar-benar tulus membawa negera ini menjadi negera sebagai pusat dunia, negara yang diakui keberadaannya, dan dihormati oleh setiap komponen negera ini sendiri bahkan negara lain. Oleh karena itu, saya berharap, semoga komponen pemerintahan yang ada sekarang, melakukan hal yang terbaik yang dapat mereka lakukan. Sekarang kita kembali lagi ke sejarah tentang lahirnya Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, serta implementasi Pancasila bagi mahasiswa di era sekarang ini.

 Berawal dari rencana untuk memerdekaan Indonesia, sebagai negara pasti membutuhkan dasar negara. Kala itu BPUPKI mengadakan sidang untuk membuat dasar negara. BPUPKI mengadakan 2 sidang yaitu tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 dan tanggal 10 – 17 Juli 1945. Dalam sidang yang pertama, Ketua BPUPKI Dr. Rajiman meminta kepada para anggota agar memaparkan pendapat mereka tentang apa yang akan dijadikan dasar Indonesia Merdeka.

LAHIRNYA PANCASILA

Perumusan Pancasila

Menurut Prof. Dr. Supomo (31 Mei 1945), terdapat pokok-pokok pikiran:

  1. Negara Indonesia Merdeka hendaknya merupakan negara nasional yang bersatu dalam arti totaliter atau integralistik.
  2. Setiap warganya dianjurkan agar takluk kepada tuhan, tetapi urusan agama hendaknya terpisah dari urusan negara dan diserahkan kepada golongan-golongan agama yang bersangkutan.
  3. Dalam susunan pemerintahan negara harus dibentuk suatu Badan Permusyawaratan, agar pemimpin negara dapat bersatu jiwa dengan wakil-wakil rakyat secara terus-menerus.
  4. Sistem ekonomi Indonesia hendaknya diatur berdasarkan asas kekeluargaan, system tolong-menolong dan system kooperasi.
  5. Negara Indonesia yang berdasar atas semangat kebudayaan Indonesia yang asli, dengan sendirinya akan bersifat negara Asia Timur Raya.

Menurut Muh. Yamin (29 Mei 1945), terdapat pokok-pokok pikiran usulan dasar negara lima sila:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
  2. Kebangsaan persatuan Indonesia.
  3. rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
  4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
  5. dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

NILAI-NILAI PANCASILA

Sesuatu dapat dikatakan bernilai atau berharga jika memberikan manfaat, atau berguna, berfaedah. Nilai merupakan suatu ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan yang menjadi panutan orang dan kelompok atau masyarakat tertentu.

  1. Menurut Notonagoro, Nilai dibagi tiga kelompok:
  2. Nilai materiil : nilai yang dilihat dari hasil guna dari sesuatu seperti benda bagi manusia.
  3. Nilai vital : sesuatu yang berguna bagi manusia, untuk kegiatan aktivitasnya.
  4. Nilai kerohanian : segala yang bernilai bagi rohani manusia dan mengandung kebenaran, keindahan, moral, dan religius.
  1. Menurut G. Efereelt, Nilai menjadi lima bagian yaitu:
  2. nilai-nilai ekonomi.
  3. nilai-nilai rekreasi
  4. nilai-nilai perserikatan
  5. nilai-nilai kejasmanian
  6. nilai-nilai watak

Yang terperinci dalam ciri-ciri sosial sebagai berikut:

  1. Hasil interaksi sosial antar warga masyarakat.
  2. Bukan pembawaan sejak lahir.
  3. Terbentuk melalui proses belajar.
  4. Dapat mempengaruhi perkembangan pribadi.
  5. Berhubungan satu sama lain.
  6. Bervariasi antara budaya yang satu dengan yang lain

Nilai-nilai pancasila yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila pancasila dimana antara sila-sila tersebut saling berkaitan dan secara utuh tidak dapat dipisahkan yang dijadikan suatu ukuran, patokan anggapan dan keyakinan yang menjadi panutan orang dan kelompok atau masyarakat bangsa Indonesia. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam pancasila pada hakikatnya merupakan kesatuan moral bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar falsafah negara berarti bahwa moral bangsa telah menjadi moral negara yaitu mengikat negara sekaligus mengandung arti telah menjadi sumber tertib negara dan sumber tertib hukum serta jiwa seluruh kegiatan negara dalam segala aspek kehidupan negara.

Sebagai dasar dan ideologi negara, nilai-nilai yang terkandung didalam sila-sila Pancasila itu antara lain sebagai berikut :

  1. Nilai Ideologi, sebagai pandangan dan sikap hidup.
  2. Nilai Politik, sumber dari segala hukum di Indonesia.
  3. Nilai Ekonomi, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan.
  4. Nilai Sosial, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  5. Nilai Kebudayaan, memiliki nilai luhur dari budaya bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai norma terdiri dari lima norma sebagai tercantum pada lima sila pancasila:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

SILA-SILA PANCASILA

MAKNA SILA PERTAMA

Ketuhanan Yang Maha Esa

  1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  2. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
  3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  4. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.

MAKNA SILA KEDUA

Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

  1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
  2. Saling mencintai sesama manusia.
  3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
  4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
  5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

MAKNA SILA KETIGA

Persatuan Indonesia

  1. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
  3. Cinta akan Tanah Air.
  4. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
  5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

MAKNA SILA KEEMPAT

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
  2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
  4. Berembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.

MAKNA SILA KELIMA

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  1. Bersikap adil terhadap sesama.
  2. Menghormati hak-hak orang lain.
  3. Menolong sesama.
  4. Menghargai orang lain.
  5. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama

INTISARI

Pancasila merupakan moral, individu bangsa indonesia dan karena telah ditetapkan sebagai dasar negara maka Pancasila sekaligus menjadi moral negara yang mengatur sikap dan tingkah laku setiap individu.

  1. Sila pertama mewajibkan untuk mengakui dan memuliakan Tuhan Yang Maha Esa
  2. Sila kedua mewajibkan untuk mengakui dan memperlakukan semua, dan setiap orang sama tanpa alasan atau diskriminasi
  3. Sila ketiga mewajibkan untuk menjunjung tinggi dan mencintai tanah air, bangsa dan negara indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan- kepentingannya, mengambil sikap yang solider dan layak terhadap sesama warga negara.
  4. Sila keempat mewajibkan untuk ikut serta dalam kehidupan politik serta pemerintahan negara.
  5. Sila kelima mewajibkan untuk bersikap adil, berjiwa sosial, memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan orang-perorang masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan lahir batin bagi seluruh rakyat indonesia.

IMPLEMENTASI PANCASILA dalam kehidupan kampus

Kampus juga harus memerlukan tatanan pembangunan seperti tatanan Negara yaitu politik, ekonomi, budaya, hukum dan antar umat beragama. Sebagai mahasiswa yang mempunyai rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan fasilitas kampus untuk mencapai tujuan bersama.

Implementasi Sila I : Ketuhanan yang Maha Esa

  1. Jadwal kuliah sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jadwal untuk beribadah.
  2. Mahasiswa baru diwajibkan untuk mengikuti ospek/pengenalan kampus.
  3. UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa) kerohanian, misalnya UKM mahasiswa Budha, Kristen, Katolik, Protestan, Islam dan Hindhu.

Implementasi Sila II : Kemanusiaan yang adil dan beradab

  1. Mahasiswa dalam kampus berasal dari berbagai macam latar belakang:
    • Budaya
    • Agama
    • Ras dan Suku Bangsa
  2. Tidak ada pembedaan perlakuan/diskriminasi dalam kampus.
  3. Semua mahasiswa diperlakukan secara adil dan sama.

Implementasi Sila III : Persatuan Indonesia

  1. Melalui organisasi kemahasiswaan membentuk suatu jaringan perkumpulan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
  2. Hal tersebut merupakan salah satu bukti ada sikap dan upaya untuk memjalin rasa kebersamaan diantara para mahasiswa sebagai bagian dari pemuda Indonesia.

Implementasi Sila IV : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijakanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

  1. Penerapan suatu kebiasaan untuk melakukan musyawarah dan diskusi bersama terkait dengan berbagai hal merupakan cerminan yang tepat dalam implementasi sila ke-4:
    • Rapat UKM
    • Diskusi dalam kelas
    • Musyawarah penunjukkan ketua BEM
    • Pemilihan ketua Senat Mahasiswa
    • dll

Implementasi Sila V : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  1. Penerapan persamaan dan saling menghargai karya orang lain :
    • Mahasiswa yang telah memenuhi syarat berhak untuk mengikuti ujian akhir semester
    • Setiap mahasiswa berhak memperoleh nilai sesuai dengan kemampuannya
    • Setiap mahasiswa berupaya menghargai hasil karya orang lain dengan tidak mencontek atau membuat plagiat atas hasil karya ilmiah teman

 

 

SELAMAT MENERAPKAN KEHIDUPAN KAMPUS YANG BERLANDASKAN PANCASILA

 

 

sumber :

http://www.kemendagri.go.id/news/2015/06/01/menengok-sejarah-lahirnya-pancasila

http://www.umsida.ac.id/tinymcpuk/gambar/file/Buku-Modul-Kuliah-Pancasila.pdf

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/389/jbptunikompp-gdl-dewitriwah-19403-12-(pertemu-i.pdf

One thought on “Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Kampus

  • Posted on October 23, 2020 at 06:50

    Not many online gambling sites in Indonesia have attributed
    matter status and have licenses issued by relevant authorities.
    In addition, the level of consumer help for online gambling sites can nevertheless be
    categorically low because of the 100 open online gambling
    sites, unaided just about 10-15 sites are clever to
    offer professional relieve and meet standards.

    Therefore, you cannot arbitrarily pick an online gambling site
    to be a playing partner. There are many criteria and factors that must be considered to create an online gambling site a place to shelter and keep game deposits.
    However, it will bow to period and effort to locate a trusted site subsequent to this.

    Hence, in this article we would subsequent to to provide important recommendations not quite trusted and endorsed online gambling sites in Indonesia.
    By becoming a devotee of this gambling site, it is determined
    that you will be free from doubt and one step closer to success.
    Online gambling is no longer just a game but a thing that can take on you to a brighter future.

    Like any further event in the world, every step you allow will have every second risks
    and benefits. No human being can always create a gain in every business,
    and no one can always avoid losing. all that can be curtains is to minimize losses and growth profits until finally the profits make losses not felt.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.