Ilmu Pengetahuan, Nilai, dan Akuntansi

  1. Ilmu Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan dan Nilai, Ilmu pengetahuan berasal dari kata bahasa Inggris yakni science, yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu pengetahuan mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematik. Dalam bahasa Jerman dikenal wissenschaft.

The Liang Gie (1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin di mengerti manusia. Sedangkan pengetahuan (knowledge) yang dapat dikenali (identify), dapat diterangkan (explain), dapat dilukiskan (describe), dapat diperkirakan (predict), dapat dianalisis (diagnosis), dan dapat diawasi (control) akan menjadi suatu ilmu (science) .

Dari pendapat diatas, maka setiap ilmu sudah pasti pengetahuan, tetapi setiap pengetahuan belum tentu sebagai ilmu. Kemudian syarat yang paling penting untuk keberadaan suatu pengetahuan disebut ilmu adalah adanya objek. Pengetahuan yang bukan ilmu dapat saja berupa pengetahuan tentang seni dan moral.

Ada tiga kategori pengetahuan yang perlu kita kenal, yakni :

  • Pengetahuan inderawi (knowledge) yang meliputi semua fenomena yang dapat dijangkau secara langsung oleh pancaindera. Batas pengetahuan ini adalah segala sesuatu yang tidak tertangkap oleh pancaindera.  Ia merupakan tangga untuk melangkah ke ilmu.
  • Pengetahuan keilmuan (science) yang meliputi semua fenomena yang dapat di teliti dengan riset atau eksperimen, sehingga apa yang ada di balik knowledge bisa terjangkau. Batas pengetahuan ini adalah segala sesuatu yang tidak tertangkap oleh rasio dan pancaindera.
  • Pengetahuan falsafi yang mencakup segala fenomina yang tak dapat diteliti, tapi dapat dipikirkan. Batas pengetahuan ini adalah alam, bahkan bisa menembus apa yang ada di luar alam yakni Tuhan.
  1. Ilmu Pengetahuan dan Nilai dalam Pendidikan

Ilmu Pengetahuan dan Nilai, Nilai adalah standar atau ukuran (norma) yang kita gunakan untuk mengukur segala sesuatu.  Menurut Scheler, nilai merupakan kualitas yang tidak tergantung pada benda. Benda adalah sesuatu yang bernilai. Ketidaktertgantungan ini mencakup setiap bentuk empiris, nilai adalah kualitas a priori. Ketergantungan tidak hanya mengacu pada objek yang ada di dunia seperti lukisan, patung, tindakan, manusia, dan sebagainya, namun juga reaksi kita terhadap benda dan nilai.

Dalam Encliclopedya of Philosophy dijelaskan, aksiologi Value and Valuation. Ada tiga bentuk value and Valuation, yakni:

  • Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak, seperti baik, menarik, bagus dan mencakup tambahan segala bentuk kewajiban, kebenaran, dan kesucian.
  • Nilai sebagai kata benda konkret. Nilai disini merupakan sebuah nilai atau nilai-nilai yang sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya, nilai dia, dan sistem nilai dia. Kemudian dipakai untuk apa-apa yang memiliki nilai atau bernilai sebagaimana berlawanan dengan apa-apa yang tidak dianggap baik atau bernilai.
  • Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai dan dinilai. Menilai umumnya sinonim dengan evaluasi ketika hal tersebut secara aktif digunakan untuk menilai perbuatan. Dewey membedakan dua hal tentang menilai, ia bisa berarti menghargai dan mengevaluasi.
  1. Karakteristik Nilai dalam Ilmu Pengetahuan dan Nilai

Ilmu Pengetahuan dan Nilai, Ada beberapa karakteristik nilai yang berkaitan teori nilai, yaitu:

  • Nilai Objektif atau Subjektif

Nilai itu objektif jika ia tidak bergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai; sebaliknya nilai itu subjektif jika eksistensinya, maknanya, dan validitasnya tergantung pada reaksi subjek yang melakukan penilaian, tanpa mempertimbangkan apakah ini bersifat psikis atau fisik.

  • Nilai Absolut atau Abadi

Suatu nilai dikatakan absolut atau abadi, apabila nilai yang berlaku sekarang sudah berlaku sejak masa lampau dan akan berlaku serta abadi sepanjang masa, serta akan berlaku bagi siapapun tanpa memperhatikan ras, maupun kelas sosial. Di pihak lain ada yang beranggapan bahwa semua nilai relatif sesuai dengan keinginan atau harapan manusia.

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Nilai

Ilmu pengetahuan berupaya mengungkapkan realitas sebagaimana adanya, sedangkan moral pada dasarnya adalah petunjuk tentang apa yang seharusnya dilakukan manusia. Hasil –hasil kegiatan keilmuan memberikan alternatif untuk membuat keputusan politik dengan berkiblat pertimbangan moral.

Persoalannya disini adalah ilmu-ilmu yang berkembang dengan pesat apakah bebas nilai atau tidak ?. Bebas nilai disini sebagaimana dinyatakan oleh Josep Situmorang (1996) menyatakan bahwa bebas nilai artinya tuntutan terhadap setiap kegiatan ilmiah agar didasarkan pada hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu pengetahuan menolak campur tangan faktor eksternal yang tidak secara hakiki menentukan ilmu pengetahuan itu sendiri. Paling tidak ada 3 faktor sebagai indikator bahwa ilmu pengetahuan itu bebas nilai, yaitu :

  • Ilmu harus bebas dari berbagai pengandaian, yakni bebas dari pengaruh eksternal seperti faktor politis, ideologi, agama, budaya, dan unsur kemasyarakatan lainnya.
  • Perlunya kebebasan usaha ilmiah agar otonomi ilmu pengetahuan terjamin.
  • Penelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis yang sering dituding menghambat kemajuan ilmu, karena nilai etis itu sendiri bersifat universal.

Tetapi pertanyaannya sekarang adalah apakah ilmu pengetahuan mempunyai otonomi yang sedemikian mutlak lepas dari campur tangan pihak lain ? bagaimana jadinya  kalau ilmu pengetahuan dikembangkan secara sedemikian otonom sehingga pada akhirnya tidak memperdulikan berbagai nilai di luar ilmu pengetahuan dan pada akhirnya malah merugiakan manusia ? dan apa sesungguhnya tujuan dari ilmu pengetahuan  itu ?

Ilmu Pengetahuan dan Nilai, menjawab pertanyaan ini, terdapat dua macam kecenderungan dasar dalam melihat tujuan ilmu pengetahuan tersebut.

  • Pertama, kecenderungan puritan-elitis yang beranggapan bahwa tujuan akhir dari ilmu pengetahuan adalah demi ilmu pengetahuan, yakni mencari dan menemukan penjelasan-penjelasan yang benar tentang segala sesuatu. Tetapi bagi kaum puritan-elitis, kebenaran ilmiah dari penjelasan ini hanya dipertahankan demi kebenaran murni begitu saja dan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia. Maka ilmu pengetahuan bagi mereka dikembangkan hanya demi ilmu pengetahuan.
  • Kedua, kecenderunganpragmatis yang beranggapan bahwa ilmu pengetahuan dikembangkan demi mencari dan memperoleh penjelasan tentang berbagai persoalan dalam alam semesta ini. Ilmu pengetahuan memang bertujuan untuk menemukan kebenaran. Tetapi bagi mereka, ilmu pengetahuan tidak berhenti sampai di situ saja. Ilmu pengetahuan itu pada akhirnya berguna bagi manusia untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam hidupnya.

Dari uraian diatas nampak jelas bahwa berbeda dengan kecenderungan puritan-elitis, bagi kecenderungan pragmatis, ilmu pengetahuan tidak bisa bebas nilai, ilmu pengetahuan terbebani dengan nilai. Ilmu pengetahuan mau tidak mau peduli atas nilai, ia peduli akan keselamatan manusia, akan harkat dan martabat manusia, dan ilmu pengetahuan tidak bisa menutup mata akan semua nilai.

  1. Budaya dan Akuntansi

Budaya adalah nilai dan attitude yang digunakan dan di yakini oleh suatu masyarakat atau negara. Variabel budaya tergambar dalam kelembagaan Negara yang bersangkutan (dalam sistim hukum dll). Hofstede (1980; 1983) meneliti dimensi budaya di 39 negara. Dia mendefinisikan budaya sebagai “The collective programming of the mind which – 2 – distinguishes the members of one human group from another” (Hofstede 1983) dan membagi dimensi budaya menjadi 4 bagian:

  • Individualism (lawan dari collectivism). Individualism merefleksikan sejauh mana individu mengharapkan kebebasan pribadi. Ini berlawan dengan collectivism (kelompok) yang didefinisikan menerima tanggungjawab dari keluarga, kelompok masyarakat (suku dll).
  • Power distance. Didefinisikan sebagai jarak kekuasan antara Boss B dengan Bawahan S dalam hirarki organisasi adalah berbeda antara sejauh mana B dapat menentukan prilaku S dan sebaliknya (Hofstede 1983). Pada masyarakat yang power distance besar, adanya pengakuan tingkatan didalam masyarakat dan tidak memerlukan persamaan tingkatan. Sedangkan pada masyarakat yang power distance kecil, tidak mengakui adanya perbedaan dan membutuhkan persamaan tingkatan didalam masyarakat.
  • Uncertainty avoidance. Ketidakpastian mengenai masa depan adalah sebagai dasar kehidupan masyarakat. Masyarakat yang tingkat ketidakpastiannya tinggi akan mengurangi dampak ketidakpastian dengan teknologi, peraturan dan ritual. Sedangkan masyarakat dengan tingkat menghindari ketidak pastian yang rendah akan lebih santai sehingga praktik lebih tergantung prinsip dan penyimpangan akan lebih bisa ditoleransi.
  • Masculinity, (Vs femininity). Nilai Masculine menekankan pada nilai kinerja dan pencapaian yang nampak,sedangkan Feminine lebih pada preferensi pada kualitas hidup, hubungan persaudaraan, modis dan peduli pada yang lemah.

Empat dimensi budaya diatas mengidenfikasi nilai dasar yang mencoba untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan budaya secara umum di seluruh dunia.

Hofstede dan Bond (1988) menambahkan dimensi budaya kelima yaitu Confucian Dynamism, yang kemudian dinamakan dengan orientasi jangka panjang. Hofstede (2001) mendefinisikan orientasi jangka panjang sebagai gambaran masa datang yang berorientasi pada reward dan punishment. Dimensi ini diciptakan ketika survey budaya cina dan mungkin mewakili perbedaan antara budaya barat dan timur.

Gray (1988) mengidentifikasi empat budaya akuntansi yang bisa digunakan untuk mendefinisikan sub-budaya akuntansi: Professionalism, Uniformity, Conservatism, and secrecy. Penjelasan mengenai nilai-nilai sub-budaya tersebut sebagai berikut;

  • Professionalism vs. Statutory Control adalah preferensi untuk melaksanakan pertimbangan profesional individu dan memelihara aturan-aturan yang dibuat sendiri untuk mengatur profesionalitas dan menolak patuh dengan perundangan-undangan dan kontrol dari pihak pemerintah.
  • Uniformity vs. Flexibility adalah suatu preferensi untuk memberlakukan praktik akuntansi yang seragam antara perusahaan dan penggunaan praktik tersebut secara konsisten dan menolak flexibelitas.
  • Conservatism vs. Optimism adalah suatu preferensi untuk suatu pendekatan hati-hati dalam pengukuran dan juga sesuai dengan ketidakpastian masa yang akan datang. Dimensi menolak untuk konsep lebih optimis dan pendekatan yang penuh resiko.
  • Secrecy vs Transparency adalah suatu preferensi untuk bersikap konfidensial dan membatasi disclosure informasi mengenai bisnis dan menolak untuk bersikap transfaran, terbuka, dan pendekatan pertanggungjawaban pada publik.

Hubungan antara dimensi budaya menurut Hofstede dan dimensi akuntansi menurut Gray dapat diambil kesimpulan sebagai berikut;

  • Profesionalisme berhubungan erat dengan individualisme yang tinggi, sangat tergantung pada pertimbangan profesional dan menolak pengawasan hukum. Profesionalisme juga berhubungan dengan tingkat menghindari ketidak pastian yang rendah (menerima variasi pertimbangan profesional) dan masculiniti serta power distance yang kecil (butuh dana pensiun dan mutual fund lainnya). • Keseragaman dekat dengan tingkat menghindari ketidakpastian yang kuat dan individualisme yang rendah serta power distance yang tinggi.
  • Konservatisme berhubungan kuat dengan menghindari ketidak pastian yang kuat dan induavidualisme yang rendah dan maskulinitas yang tinggi.
  • Secrecy sangat dekat dengan menghindari ketidakpastian yang tinggi dan power distance yang besar serta individualisme dan maskulinitas yang rendah.
  1. Implementasi Akuntansi

Secara umum akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi. Akuntansi bisa juga diartikan sebagai suatu proses mencatat dan menyajikan data yang berhubungan dengan keuangan sehingga bisa digunakan oleh semua orang untuk pengambilan keputusan serta tujuan.

Implementasi akuntansi sangat penting dan bagus dalam kegiatan perekonomian. Dalam kegiatan sehari hari banyak ditemukan kegiatan kegiatan yang menunjukan kegiatan akuntansi , tetapi kita tidak menyadari dan tidak memaksimalkan kegiatan yang menyangkut akuntansi tersebut dengan maksimal. Kegiatan akuntansi ini mungkin jika diterapkan dengan baik dengan diri kita untuk kegiatan sehari hari akan sangat membantu pada diri kita.

Implementasi akuntansi dalam kegiatan sehari hari sebaiknya kita terapkan terus menerus agar supaya dapat membantu kita mengolah segala kegiatan agar kegiatan terstruktur dan tersistem seperti dalam sistem informasi akuntansi , ini akan sangat membantu kita dan memudahkan kita dalam kegiatan. Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari, banyak masyarakat yang menerapkan fungsi akuntansi. Hal ini terwujud dalam bentuk pencatatan-pencatatan yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui dan mengendalikan keuangngannya. Karena fungsi dari Implementasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, terutama entitas usaha yang dipandang bermanfaat dalam mengambil keputusan ekonomi dalam menerapkan pilihan yang tepat diantara berbagai alternatif tindakan.

Sekali lagi kita membahas tentang Implementasi akuntansi pada diri sendiri dalam kegiatan sehari hari. Kita tahu bahwa Implementasi akuntansi itu sendiri dapat kita gunakan dalam hal apapun yang berhubungan dengan akuntansi, seperti contohnya Implementasi akuntansi ini dapat kita gunakan di keluarga, partai, organisasi, sekolah, universitas dan masih banyak lagi yang dapat kita terapkan akuntansi itu sendiri. Akuntansi? kita mengenal kata akuntansi identik dengan keuangan dan hal lain yang berbau uang. Memang terbukti Implementasi akuntansi sangat membantu dan memudahkan kita dalam kegiatan sehari hari dan lainnya. Itulah uraian tentang implementasi nilai dan hal-hal dalam Akuntansi

Sumber :

http://widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28057/budaya+terhadap+informasi.pdf.

http://www.rangkumanmakalah.com/ilmu-pengetahuan-dan-nilai/

Leave a Reply

Your email address will not be published.